MAKALAH
RANGKAIAN
RRC (SERI DAN PARALEL)
OLEH :
NAMA : HIDAYAT
SAMAN
NPM : 07 25 12 003
FAKULTAS
TEKNIK
PROGRAM
STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS
KHAIRUN
TERNATE
2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Osilator “.
Makalah ini berisikan tentang informasi osilator dan di susun berdasarkan hasil pencarian di bergagai sumber. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat membantu dan memberikan manfaat bagi kita dalam mempelajari
osilator.
Ternate
5 Januari, 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakng
Rangkaian
Listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-alat listrik lainnya
yang mempunyai fungsi tertentu. Berdasarkan susunan hubungan alat-alat listrik, maka rangkaian listrik
tersusun dengan tiga cara, yaitu:
rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran. Rangkaian seri
adalah rangkaian alat-alat listrik yang disusun berurut tanpa cabang.
Ciri-ciri
rangkaian seri antara lain: Arus
listrik mengalir tanpa melalui cabang. Arus listrik yang mengalir melalui lampu
1 melalui lampu 2, demikian pula yang melalui baterai 1 dan baterai 2, dan Jika salah satu
alat listrik dilepas atau rusak maka arus listrik akan putus.
Kelebihan
dari rangkaian seri adalah: Lebih menghemat daya yang dikeluarkan pada baterai, Pengerjaan yang singkat , dan Tidak memerlukan banyak penghubung pada
penyambungan jalur sehingga hemat kabel dan saklar (hemat biaya)
Kekurangan
rangkaian seri adalah: Jika salah satu
komponen dicabut atau rusak maka komponen yang lain tidak akan berfungsi
sebagai mana mestinya. Misalnya saja tiga buah lampu disusun secara seri, maka
apabila salah satu lampu dicabut atau rusak maka lampu yang lain akan ikut
padam, Nyala lampu yang satu dengan yang lain tidak sama terangnya, dan Semakin
jauh dari sumber listrik maka nyala lampu semakin redup.
Hambatan aliran muatan listrik disebut juga resistor. Dalam
rangkaian listrik, resistor dapat disambung dengan dua cara, yaitu seri dan
paralel. Tapi bisa juga disambung dengan cara campuran yaitu paralel dan
seri secara bersama-sama.
1.2 Tujuan:
- Mengamati keadaan lampu yang disusun seri Dan paralel
- Mengamati keadaan lampu secara seri maupun paralel
BAB II
PEBAHASAN
2.1 Pengertian
1.
Rangkaian
seri
Rangkaian seri adalah rangkaian hambatan (resistor) yang
disambungkan secara berturut-turut.
Untuk mengetahui hubungan antara besarnya masing-masing
hambatan dengan hambatan penggantinya dalam rangkaian tersebut dapat
menggunakan alat ukur voltmeter. Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
VAD = VAB
+ VBC + VCD …………………………
(2.8)
I.RAD = I.R1 +
I.R2 + I.R3 …………………………
(2.9)
Rs
= R1 + R2 +
R3
………….………………
(2.10)
Dengan :Rs
= hambatan pengganti untuk susunan seri
R =
resistor
1.1
Rangkaian
Listrik Seri
Rangkaian listrik yang komponen di dalamnya akan disusun
secara seri atau memiliki bentuk yang sejajar. Contoh dalam kehidupan
sehari-hari yang menggunakan rangkaian seri adalah lampu senter yang biasanya
akan memiliki rangkaian seri di dalamnya. Biasanya pada bagian baterai dari
lampu tersebut yang akan disusun secara seri. Sementara pengertian lain dari
rangkaian listri seri adalah input dari suatu komponen di dalam rangkaian
tersebut akan berasal dari output komponen lainnya di dalam rangkaian tersebut.
Oleh sebab itu rangkaian listrik yang dirangkai secara seri ini tentu bisa
menghemat biaya dengan menggunakan sedikit kabel penghubung. Namun rangkaian
listrik seri
ini juga memiliki kelemahan selain kelebihan di penghematan biaya yang sudah
disebutkan.
Gambar 1.1.1 Rangkaian seri
Kelemahannya adalah ketika salah satu komponen dari
rangkaian tersebut dicabut atau mengalami kerusakan seperti habis atau mungkin
tidak berfungsi, maka komponen lain yang terdapat di dalam rangkaian tersebut
tidak akan berjalan dan juga berfungsi dengan baik bahkan dapat menyebabkan
mati total. Seperti contoh pada tiga buah bola lampu yang dirangkai atau
disusun secara seri. Maka input dari lampu tersebut akan dihasilkan dari output
lampu yang lain yang terdapat di rangkaian tersebut. Dan seandainya salah satu
lampu tersebut di cabut dan juga putus atau rusak, tentu lampu yang ada di
rangkaian tersebut bisa ikut padam.
Komponen
listrik di atas bisa disebut atau di rangkai secara seri tentunya memiliki
karakteristik tersendiri yaitu :
- Arus listrik di dalam rangkaian tersebut hanya memiliki satu jalur saja.
- Hambatan total dari arus listrik pada rangkaian seri adalah jumlah total dari tiap hambatan di dalam rangkaian listrik tersebut.
- Energi listrik akan disipasi pada tiap hambatan yang terdapat dalam rangkaian tersebut. tentu saja jumlah tegangan di setiap komponen listrik akan memiliki besaran yang sama dengan sumber tegangan.
- Disebabkan hambatan total pada rangkaian listrik seri ini adalah jumlah dari hambatan pada rangkaian tersebut, maka rangkaian seri biasanya difungsikan untuk memperbesar hambatan.
1.2
Rangkaian Seri Resistor
Adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2
buah atau lebih Resistor yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri.
Dengan Rangkaian Seri ini kita bisa mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang
kita inginkan.
Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :
Rtotal
= R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Dimana
:
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Berikut
ini adalah gambar bentuk Rangkaian Seri :
Contoh Kasus untuk menghitung
Rangkaian Seri Resistor
Seorang Engineer ingin membuat sebuah peralatan Elektronik,
Salah satu nilai resistor yang diperlukannya adalah 4 Mega Ohm, tetapi Engineer
tidak dapat menemukan Resistor dengan nilai 4 Mega Ohm di pasaran sehingga dia
harus menggunakan rangkaian seri Resistor untuk mendapatkan penggantinya.
Penyelesaian :
Ada
beberapa kombinasi Nilai Resistor yang dapat dipergunakannya, antara lain :
1
buah Resistor dengan nilai 3,9 Mega Ohm
1 buah Resistor dengan nilai 100 Kilo Ohm
Rtotal = R1 + R2
3,900,000 + 100,000 = 4,000,000 atau sama dengan 4 Mega Ohm.
1 buah Resistor dengan nilai 100 Kilo Ohm
Rtotal = R1 + R2
3,900,000 + 100,000 = 4,000,000 atau sama dengan 4 Mega Ohm.
Atau
3
buah
Resistor dengan nilai 1 Mega Ohm
Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4
1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm = 4 Mega Ohm
Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4
1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm = 4 Mega Ohm
2.
Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel adalah salah satu
rangkaian listrik yang disusun secara berderet (paralel). Lampu yang dipasang
di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel.
2.1
Rangakain listrik paralel
Suatu rangkaian listrik, di mana
semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama
lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam
rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang
diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki
kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika
salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya Berikut contoh gambar rangkaian paralel : Contoh
pengaplikasian rangkaian paralel pada 3 buah lampu : Pada umumnya hambatan(R)
yang dirangkaia paralel akan menghasilkan hambatan tota(RT) yang semakin kecil
. Untuk mengetahui hambatan total dari hambatan(RT) yang dipasang paralel dapat
menggunakan perhitungan di bawah:
1/RT = 1/R1 + 1/R2 + 1/ R3 ... +
1/Rn RT = 1/(1/R1 + 1/ R2 + 1/R3 ... + 1/Rn) B.
Hubungan Antara Tegangan (V), Arus
(I) Dan Hambatan (R) Dan Hukum Ohm Hukum Ohm adalah hukum yang mengatakan bahwa
apabila arus listrik mengalir ke dalam sebuah penghantar, intensitas arusnya
sama dengan tegangan yang mendorongnya dibagi dengan tahanan penghantar. Hukum
Ohm digunakan untuk melihat besarnya arus (I), tegangan (V) dan hambatan (R).
Rumus: V = I . R bunyi Hukum Ohm “Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor
antara dua titik berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan (V) di
dua titik tersebut, dan berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi (R)
di antara mereka”. Arus adalah elektron yang mengalir dari satu atom ke atom
lainnya melalui penghantar dan diukur dalam ampere. Satu ampere adalah aliran
arus listrik dari 6,28 x 10 pangkat 28 elektron / detik pada sebuah penghantar.
Jadi, arus adalah jangkauan aliran listrik yang diukur dalam ampere atau
elektron / detik. Arus dapat digolongkan atas dua macam, yaitu arus searah (DC)
dan arus bolak-balik (AC).
a.
Arus Searah (DC)
Arus searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke
satu arah saja dengan harga konstanta. Salah satu sumber arus searah adalah
batere. Di samping itu arus searah dapat diperoleh dengan menggunakan komponen
elektronik yang disebut Dioda pada pembangkit listrik arus bolak-balik (AC).
b.
Arus Bolak-balik (AC)
Arus bolak-balik (AC) adalah arus
yang mengalir dengan arah bolak-balik. Arus ini bisa juga disebut arus tukar
sebab polaritasnya selalu bertukar-tukar. Juga dapat disebut dengan arus AC
sebagai istilah singkatan asing (Inggris) yaitu Alternating Current. Sumber
arus listrik bolak-balik adalah pembangkit tegangan tinggi seperti PLN
(Perusahaan Listrik Negara) dan generator.
Tegangan adalah suatu tekanan yang
menyebabkan terjadinya aliran arus listrik pada sebuah penghantar. Biasanya tegangan
tergantung pada ujung-ujung kawat penghantar. Apabila ujung-ujung penghantar
tersebut dihubungkan dengan batere atau generator, maka akan terjadi tegangan.
Jadi, tegangan adalah daya potensial yang tetap ada walaupun tidak ada arus.
Walaupun tidak ada hubungan terhadap peralatan lain tegangan tetap ada.
Tegangan tetap ada walaupun tanpa arus, tetapi arus tidak akan ada tanpa ada
tekanan dari tegangan-tegangan yang
2.2 Rangkaian
Paralel Resistor
Adalah
sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang disusun
secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan Rangkaian Seri,
Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan
pengganti. Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.
Rumus dari
Rangkaian Seri Resistor adalah :
1/Rtotal
= 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Berikut
ini adalah gambar bentuk Rangkaian Paralel :
Contoh Kasus untuk Menghitung Rangkaian Paralel Resistor
Terdapat 3
Resistor dengan nilai-nilai Resistornya adalah sebagai berikut :
R1 = 100 Ohm
R2 = 200 Ohm
R3 = 47 Ohm
R1 = 100 Ohm
R2 = 200 Ohm
R3 = 47 Ohm
Berapakah
nilai hambatan yang didapatkan jika memakai Rangkaian Paralel Resistor?
Penyelesaiannya
:
1/Rtotal
= 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/Rtotal = 1/100 + 1/200 + 1/47
1/Rtotal = 94/9400 + 47/9400 + 200/9400
1/Rtotal = 341 x Rtotal = 1 x 9400 (→ Hasil kali silang)
Rtotal = 9400/341
Rtotal = 27,56
1/Rtotal = 1/100 + 1/200 + 1/47
1/Rtotal = 94/9400 + 47/9400 + 200/9400
1/Rtotal = 341 x Rtotal = 1 x 9400 (→ Hasil kali silang)
Rtotal = 9400/341
Rtotal = 27,56
Jadi Nilai
Hambatan Resistor pengganti untuk ketiga Resistor tersebut adalah 27,56 Ohm.
Hal yang
perlu diingat bahwa Nilai Hambatan Resistor (Ohm) akan bertambah jika
menggunakan Rangkaian Seri Resistor sedangkan Nilai Hambatan Resistor (Ohm)
akan berkurang jika menggunakan Rangkaian Paralel Resistor.
Pada
Kondisi tertentu, kita juga dapat menggunakan Rangkaian Gabungan antara
Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel Resist
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rangkaian seri adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2
buah atau lebih Resistor yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri.
Dengan Rangkaian Seri ini kita bisa mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang
kita inginkan.
Rangkaian peralel adalah sebuah
rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang disusun secara
berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan Rangkaian Seri, Rangkaian
Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti.
Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.
3.2 Saran
Saran saya pada teman teman setelah
membaca makalah ini yang berjudul Rangkaian RRC (SERI DAN PARALER), Teman –
teman dapat mempelajari komponen yang ada dalam rangkaian tersebut yaitu resistor
yang di bahas dalam makalah ini, Kemudian jika ada salah dalam penulisan, saya
atas selaku penulis minta ma’f sebesar besarnya.